Prinsip komposisi dalam seni rupa perlu di perhatikan untuk mewujudkan unsur-unsur karya seni yang menyatu dengan harmonis. Dengan begitu, karya seni rupa akan menjadi menarik di pandang.
Mengutip buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa oleh Sofyan Salam, dkk, prinsip penyusunan dalam seni rupa di sebut juga dengan komposisi atau tata rupa.
Prinsip komposisi adalah tata pengaturan unsur seni rupa berupa bentuk, warna, hingga tekstur untuk memperoleh karya seni yang harmonis.
Penerapan komposisi itu penting karena unsur-unsur seni rupa yang tersusun dengan mempertimbangkan prinsip tersebut membuat sebuah karya seni menjadi menarik. Dan tanpanya, karya seni rupa tidak memiliki pesona yang memancar.
Prinsip-prinsip komposisi dalam seni rupa yang di maksud, yakni kesatuan, keseimbangan, proporsi, irama, pusat perhatian, dan kontras. Untuk memahami sejumlah prinsip komposisi ini, simak penjelasannya di bawah.
Baca juga artikel terkait lainnya di mugmylife.com
Berikut penjelasan sejumlah prinsip komposisi dalam seni rupa.
1. Kesatuan (Unity)
Kesatuan menjadi prinsip dasar yang dapat membentuk harmoni. Prinsip ini menyangkut tata hubungan. Jika unsur-unsur rupa saling berhubungan maka kesan kesatuannya telah terbentuk.
Ada beberapa macam kesatuan yang bisa di tampilkan pada karya seni, yaitu kesatuan ide, kesatuan gaya, dan kesatuan bentuk.
Untuk mencapai kesatuan pada karya seni rupa dapat di lakukan pendekatan melalui kesamaan atau kemiripan unsur, keselarasan unsur, keterikatan unsur, dan kerapatan unsur.
2. Keseimbangan (Balance)
Prinsip keseimbangan di tunjukkan dengan seluruh unsur yang membentuk karya seni rupa tidak saling membebani. Wujud keseimbangan dalam karya seni dapat berupa keseimbangan stabil dan tenang, serta keseimbangan dinamis dan bergelora.
Keseimbangan stabil dan tenang di sebut keseimbangan formal atau simetri, sementara keseimbangan dinamis dan bergelora di kenal juga keseimbangan semu atau asimetri.
3. Proporsi (Proportion)
Proporsi penting juga di penuhi untuk mencapai keserasian pada sebuah karya seni rupa. Prinsip ini menyangkut perbandingan ukuran.
Apabila di sematkan pada objek karya seni yang proporsinya tampak wajar secara naturalistis maka di sebut proporsional atau perbandingan ukuran yang serasi. Namun, kesan serasi pada suatu objek bisa bersifat relatif.
Proporsi yang mempunyai standar tertentu dapat bersifat matematis, yang di kenal dengan The Golden Mean (Proporsi Agung). Proporsi ini cukup tersohor dan banyak di gunakan dalam karya seni rupa hingga arsitektur sekarang ini.
4. Irama (Rhythm)
Dalam seni rupa, prinsip irama berhubungan dengan pengulangan unsur-unsur yang membentuk karya seni. Irama dapat berupa irama garis, bentuk, warna, tekstur, maupun ruang.
Untuk menciptakan irama dalam karya seni rupa bisa di lakukan pengulangan bentuk, ukuran, warna, dan arah yang sama.
5. Pusat Perhatian (Center of Interest)
Prinsip pusat perhatian berkaitan dengan bagian dominan yang menonjol pada sebuah karya seni di bandingkan bagian lainnya. Penerapan prinsip ini di tujukan untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan, dan memecah keteraturan.
Pendekatan yang dapat di lakukan untuk meraih prinsip pusat perhatian yakni dengan membuat bagian karya seni yang di utamakan berbeda dengan bagian lainnya. Meski berbeda bukan berarti asal-asalan, melainkan terarah dan tetap padu.
6. Kontras (Contrast)
Dalam konteks seni rupa, kontras merujuk pada sesuatu yang berlawanan tetapi saling mendukung dan menjadi kesatuan yang seimbang. Sebagai contoh, tidak ada putih kalau tidak di ketahui ada hitam, tak ada pengertian tinggi jika tidak di kenal ada rendah.
Dengan prinsip ini, sebuah karya seni bisa lebih menarik slot777. Akan tetapi, penerapan kontras tetap mesti di kontrol supaya tidak berlebihan dan keutuhannya terjaga.
Nah, itu dia penjelasan mengenai prinsip komposisi dalam seni rupa. So, kamu sekarang sudah paham tentangnya, bukan?